Thursday, August 28, 2008

ramadhan~

sekali lagi hampir tiba,
bulan Islam yang paling bersih,
suci dari noda,
dijanjikan pahala oleh Yang Esa,
girang umat Islam dengan kedatangannya,
tidak kurang gembira Syawal yang bakal menjelma,
pulang ke kampung,
desa bertemu sanak keluarga,
menyambutnya bersama...

tiba-tiba aku teringat kepada keluargaku,
19 tahun aku bersama mereka berpuasa,
tetapi tidak kali ini,
tegar hatiku mengingat kembali,
hari pertama berbuka tanpa mereka,
jauh sungguh,
tak tercapai tangan,
tak tergapai mata,
nun jauh dipelusuk sana dunia...

kesemua rakanku akan pulang,
menyambut ramadhan sekurangnya sehari,
tapi aku perlu menanti,
dengan kepulangan mereka,
mungkin di hujung puasa,
atau di awal raya,
tampak senyum mataku,
nampak girang bibirku,
hai di dalam tak siapa yang tahu...

hendak ku nangis,
mengeluarkan emosi yang terbuku dihati,
tapi aku masih sedar dan tidak nanar,
masih ada lagi insan yang bisa bersamaku,
menunggu kedatangan bulan mulia ini,
aku juga sedar,
mungkin ada yang lebih malang dariku,
ku teguhkan kedudukan ku,
aku tidak boleh dikawal emosi....

mama, babah,
"afiq tunggu kat sini k..."
nana, syasya,
"abang nak beraya dengan korang tau"
berbisik harapan ini dicupingku,
kalau ada rezeki tidak kemana,
benarkan?
pull myself together,
may this ramadhan be the most valuable month for me,
aminn~

Friday, August 22, 2008

.kosong.


waduh!

bosan bangat...

terkepit ditengah realiti dan fantasi...

kosong sungguh diri ini...

mengapa begini?

disaat ini...ku tak perlukan ini...

mana terbang semangat?

mana lari gila-gila?

mana semua?


...


aduh tak tahan la...

penat menanti...

penat duduk...

umpama berada dalam tin kosong yang gelap...

semak serabut kepala...

tahu punca tiada solusi...

ingin saja aku jerit...

ke dalam gegendang sendiri...

tapi tak bisa kan?


...


hidup akan terus begini?

semangat akan terus terbang...

meninggalkan ku?

gila-gila akan terus lari...

melepasi ku?

TAK NAK!

aku mahu kembali...

kepada diriku....

yang lengkap...

yang utuh dan teguh...


...


tidak mahu terus mengetuk dinding...

dengan tangan dan kepala...

bikin darah dan lebam...

aku mahu hidup yang penuh...

bukan kosong...

aku mahu diri yang lengkap...

bukan kosong....

sesuatu itu perlu datang segera...

cepat dan pantas...

sebelum aku sebati dengan kekosongan ini...

Wednesday, August 20, 2008

leader?!

first things first define leader...
the one who stands infront...
the one who stop bullets from attacking the member...
orang yang memberi dan menerima dalam masa yang sama...
orang yang bising dan dibenci...
orang yang diperhatikan dan memerhatikan...
orang yang dipuji dan dihentam...
itu yang aku faham...

usah takut menggalas tanggungjawab...
usah gentar bersuara lantang....
usah goyang meletak tanda noktah...
usah gigil mengangguk atau menggeleng...
don't even think about what people have to say...
you and your groupmate comes first...
save them before saving yourself...
even if they don't like you...
that's how i look up at leaders....

siapa kita. tidak penting...
mengapa kita. tidak penting...
bagaimana kita. tidak penting...
bila kita. tidak penting....
responsibilities itu penting...
amanah itu penting...
kumpulan kita itu penting...
dengar kata mereka...
lihat pandangan mereka...
process it in your brains...
make the decision...
walaaaaa...

nukilan ini bukan sahaja bagi pembaca...
tapi juga bagi diriku...
sematkan dalam hati...
ini satu kurniaan Tuhan...
bukan sekadar kebetulan...
segala yang pahit terus ditelan...
segala yang manis perlu disimpan...
bukan mudah bergelar ketua...
aku faham...
tapi....
fikirkan kembali...
kenapa kamu dipilih...
angkat sedikit dirimu...
jangan sampai bermegah...
anggap ia sebagai jalan untuk terus hidup...
fikirkan yang kau juga boleh...


mulakan dengan bismillah.
akhiri dengan alhamdulillah.
tabah.
musyawarah.
guna segala deria.
kau boleh.
ingat kau boleh.
Tuhan tak berikan sesuatu jika dia tahu umatnya tidak mampu.


salam.

Sunday, August 3, 2008

Satu Jalan @ A Street

post kali ini mungkin lebih banyak kepada isu senibina yang aku baca 2-3 hari ni...
so maybe ada kena mengena ngan kehidupan kot....


Satu jalan yang panjang,
Satu jalan yang pendek,
Satu jalan yang lurus,
Satu jalan yang berliku,
Mungkin ia nampak biasa,
no value towards us,
no reason for us to appreciate,
none of our business.


Tapi satu jalan itu adalah identiti,
Satu jalan itu adalah kehidupan,
Bandar yang baik miliki jalan yang baik,
Hidup yang ikhlas punyai jalan yang ikhlas,
bukankah jalan seperti menyindir kita?
ia tetap teguh menampung rona manusia,
ia tetap dengan pendiriannya,
mengapa tidak kita?
mengapa kita memilih jalan yang salah?
bukankah akhirnya kita akan meniti satu jalan Allah,
iaitu titian sirat al-mustaqim?


jalan yang biasa itu banyak membantu kita,
jalan itu menampung kita,
jalan itu merapatkan hubungan,
jalan itu mengelak pertelingkahan,
jalan itu membekalkan jalan,
jalan merupakan tempat interaksi,
atau social interaction,
yang mungkin bagi kita remeh,
tapi tanpa interaksi,
tak mungkin kita hidup di bumi sementara ini.


renungkan,
fikirkan,
take a minute to ponder,
it won't take you long,
adakah jalan kita benar?
adakah hidup kita lurus?
atau sekadar jalan yang tertawa kerna dapat menyindir kita?
now...do you still want the street to laugh at us?


Saturday, August 2, 2008

erti sebuah keluarga


...


segumpal darah mendiami rahim,
dihembus nyawa dari yang Esa,
disitulah aku bermula,
disitulah aku menetap,
selama beberapa bulan,
menumpang simpati,
menagih kasih,
bernyawa, bermastautin seketika,
umpama parasit yang mendiami perut insan yang bernama ibu,
tanpa sebarang keluhan dari perumahnya.

...


pada masa yang sama,
seorang lagi insan bernama ayah,
berusaha atas nama Allah dan keluarga,
mengerah keringat,
dengan segala kudrat,
demi menjamin keselamatanku,
kebajikanku,
agarku tidak lapar,
agarku bisa menghirup udara dunia,
perkara yang sentiasa bermain dimindanya adalah,
masa hadapanku,
agarku tidak sengsara hidup,
seperti dirinya waktu kecil.

...


akhirnya tiba masa aku dilahirkan,
umpama kain putih yang suci,
tiada kotoran,
tiada debu,
bebas dari dosa,
terpancar kegembiraan dimata mereka,
penuh keazaman dihati mereka,
untuk memastikanku berjaya,
memastikan perjalanan hidupku lancar,
tiada langsung rasa kesal dilubuk hati mereka,
malah mereka merasa bangga dengan kurniaan Illahi,
menimang cahaya mata,
tanggungjawab terbesar bagi hidup mereka.

...


kini aku telah dewasa,
mengenal erti dunia,
corak yang cantik pada dasar putihku,
kian dipenuhi,
ada yang cantik,
ada yang buruk,
aku menjadi insan yang bernama lelaki,
adakah aku lupa tentang mereka?
adakah aku mengabaikan mereka?
dua insan yang bergelut dengan nyawa,
untuk menghadiahkan dunia sementara ini kepadaku,
insan yang bergelar ayah dan ibu.

...


tiba satu detik dalam hidupku,
21 Julai 2008,
mereka pergi jauh dariku,
terasa perit sungguh dadaku,
bergelinang kelopak mataku,
kutahan dengan penuh kesabaran,
ibu mengucapkan ayat indah kepadaku,
"abang, ingat, mama sayang abang",
sebak, umpama ditikam duri paling tajam,
kutahan demi adik-adikku,
berbisik hatiku "jangan sukarkan pemergian mereka",
"ya Allah kuatkan hatiku, demi mereka".

...


saat mereka melangkah,
sayup aku melihat bayang-bayang mereka pergi,
jauh dariku, dari tanah air ini,
perjalananku pulang sukar,
perjalanan paling sukar dalam hidupku,
air mata panas mengalir ke pipi,
tiada apa yang menghalang ia lagi,
terkenang aku pada adikku yang tidak mahu melepaskanku,
bila akan aku ketemu mereka lagi?
setelah adikku dewasa?

...


baru kini ku tahu sukarnya bila terasing,
jauh dari pangkuan mereka,
jauh dari pandangan mereka,
kesal kerna jarang sekali aku melafazkan kata aku cinta padamu,
jarang sekali aku siarkan kasihku,
ingin saja ku ulang waktu,
agar dapat mereka tahu,
apa yang tersirat dihati,
ketulusan rasa cinta ini,
keikhlasan rasa kasih ini.

...


sesungguhnya,
hanya Tuhan mampu membalas jasa mereka,
yang mencintaiku,
mengasihiku setiap masa,
setiap detik dalam hidupku,
ibu, ayah, adik-adik,
aku tidak akan menangis lagi,
kerna kutahu,
tujuan kalian kesana,
meninggalkanku bukan sengaja,
tapi untuk diriku,
aku relakan,
dan ia menjadi semangat bagi sisa-sisa perjuanganku.